Aku dan Masa-Masa SMA

Masa SMA tuh emang nggak ada duanya. Setiap sudut sekolah kayak punya ceritanya sendiri—dari suara tawa di kelas, langkah kaki yang lari-lari karena telat upacara, . . .

sman 15 garut

Masa SMA tuh emang nggak ada duanya. Setiap sudut sekolah kayak punya ceritanya sendiri—dari suara tawa di kelas, langkah kaki yang lari-lari karena telat upacara, sampai curhatan galau yang tiba-tiba jadi drama full season. Tapi semua itu, perlahan-lahan, mulai berubah. Suatu hari, kita bakal sadar, masa ini udah hampir selesai.

Nggak kerasa, udah dua tahun aja berlalu. Padahal rasanya baru kemarin malu-malu masuk gerbang sekolah di hari pertama. Masih inget banget waktu itu hari Senin, langit cerah banget, dan aku dateng sendirian. Deg-degan, bingung harus ngobrol sama siapa, dan berdiri bareng ratusan anak dari sekolah lain yang juga lagi adaptasi.

Awalnya ngerasa asing, tapi lambat laun semuanya berubah. Teman mulai bertambah, kenangan mulai tercipta. Sekarang, aku yang dulu takut dan kikuk, malah ngeliat adik-adik kelas ngalamin hal yang sama. Lucu sih, karena mereka ngingetin aku sama versi diriku di awal-awal dulu.

Dan sekarang? Kita udah kelas dua belas. Semester lima. Fase hidup yang mulai serius. Nggak ada lagi nongkrong tiap hari sepulang sekolah, atau ketawa-ketawa nggak jelas di kelas. Yang ada malah latihan soal, bahas UTBK, mikirin jurusan, dan belajar sampai lupa waktu.

Kadang suka kangen sih, sama momen-momen receh bareng temen. Tapi hidup emang harus jalan terus, kan? Kita nggak bisa selamanya stay di masa yang sama. Dan sebentar lagi, kita bakal ada di titik yang dulu kita liat dari kejauhan—acara perpisahan.

Dulu kita ngeliat kakak kelas pamit dengan seragam putih abu-abu mereka. Sekarang giliran kita yang bersiap bilang “selamat tinggal.” Mungkin dulu kita nggak pernah bilang “selamat datang,” tapi yakin deh, perpisahan nanti bakal penuh air mata, pelukan, dan harapan baik.

Nggak ada kata yang cukup buat ngegambarin rasa terima kasih ini. Terima kasih buat sekolah yang jadi saksi perjalanan kita. Terima kasih buat teman-teman yang pernah bikin hari-hari jadi berwarna, walaupun kadang juga bikin kesel. Dan terima kasih buat semua kenangan yang nggak akan pernah hilang.

Masa SMA emang nggak bisa diulang. Tapi semua tawa, sedih, harapan, dan perjuangan yang pernah kita alami bareng-bareng akan terus hidup dalam ingatan. Nanti, kalau kita udah sibuk sama dunia masing-masing, semoga kita masih bisa senyum tiap inget masa-masa ini.

Selamat tinggal, masa SMA. Terima kasih, dan semoga kita semua sukses ngejar apa yang kita impikan.

Picture of Muhammad Anwar Ramdhani

Muhammad Anwar Ramdhani

Seorang siswa yang tanpa sengaja jatuh dan terjebak ke dalam dunia kepenulisan. Berbagai curahan pikiran dan hatinya akan siap menjadi sebuah kata-kata yang memenuhi ruang ini dalam waktu dekat—selamat berkelana di pikiranku!
Picture of Muhammad Anwar Ramdhani

Muhammad Anwar Ramdhani

Seorang siswa yang tanpa sengaja jatuh dan terjebak ke dalam dunia kepenulisan. Berbagai curahan pikiran dan hatinya akan siap menjadi sebuah kata-kata yang memenuhi ruang ini dalam waktu dekat—selamat berkelana di pikiranku!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *