Ketika Fisik Lebih Diutamakan

Di zaman sekarang, penampilan fisik sering banget jadi kebanggaan tersendiri buat banyak orang. Soalnya, kalau fisik kita bagus, kita bakal dianggap keren. Saking diutamakannya fisik, . . .

batuan

Di zaman sekarang, penampilan fisik sering banget jadi kebanggaan tersendiri buat banyak orang. Soalnya, kalau fisik kita bagus, kita bakal dianggap keren. Saking diutamakannya fisik, sampai-sampai ada orang yang rela mengabaikan hal lain cuma demi tampil menarik. Menurut Anwar, ini agak aneh sih.

Yang lebih bikin heran lagi, ada aja orang yang suka menghina orang lain cuma karena fisiknya nggak sesuai standar mereka. Di beberapa tempat, bahkan ada kelompok pertemanan yang isinya cuma orang-orang yang good looking, dan mereka nggak mau menerima orang yang menurut mereka kurang menarik secara fisik.

1. Ditolak

Ngomongin soal fisik, Anwar pernah dengar cerita dari salah satu teman yang ditolak cintanya. Alasannya? Karena gebetannya lebih milih cowok yang good looking. Padahal, teman Anwar ini pintar banget di semua mata pelajaran. Tapi ya tetap aja, ditolak.

Kalau dengar ceritanya langsung, rasanya ikut emosi. Menurut Anwar, ya jelas lebih unggul teman Anwar daripada cowok yang dipilih si cewek. Tapi ya balik lagi, kalau pakai logika sehat, kenapa sih nolak cowok pintar kayak gitu? Bukannya punya pasangan pintar itu nilai tambah?

Ya mungkin si cewek lagi tidur nyenyak atau masih hidup di alam mimpi. Doain aja semoga cepat sadar, ya.

Sekarang, coba tanya ke diri sendiri: kamu lebih pilih yang good looking atau yang pintar?

2. Pertemanan

Kita pindah ke topik pertemanan. Di sekolah, lingkungan rumah, bahkan di mana pun, pasti ada kelompok pertemanan. Tapi sayangnya, nggak semua pertemanan itu sehat. Ada yang hanya menerima orang-orang yang sesuai “standar” mereka—biasanya soal fisik lagi-lagi.

Kalau ada yang dianggap kurang menarik, mereka dijauhi. Bahkan kadang diomongin di belakang, atau lebih parah, dihina-hina. Padahal orang itu nggak salah apa-apa.

Kalau nggak mau temenan ya nggak usah, tapi juga nggak perlu sampai menghina.

Makanya zaman sekarang susah banget cari teman yang benar-benar nerima kita apa adanya. Kadang ada yang terlihat nerima, tapi ternyata bermuka dua. Lah, maunya apa coba?

Waktu nulis cerita ini, Anwar sempat mikir: “Kok bisa ya ada orang yang kayak gitu?” Tapi mungkin emang itu jalan hidup mereka. Yang penting, kita jangan sampai jadi kayak mereka.

Jadi diri sendiri aja yang baik, walau kadang susah… tetap lebih tenang dijalanin. (Anjay~)

Picture of Muhammad Anwar Ramdhani

Muhammad Anwar Ramdhani

Seorang siswa yang tanpa sengaja jatuh dan terjebak ke dalam dunia kepenulisan. Berbagai curahan pikiran dan hatinya akan siap menjadi sebuah kata-kata yang memenuhi ruang ini dalam waktu dekat—selamat berkelana di pikiranku!
Picture of Muhammad Anwar Ramdhani

Muhammad Anwar Ramdhani

Seorang siswa yang tanpa sengaja jatuh dan terjebak ke dalam dunia kepenulisan. Berbagai curahan pikiran dan hatinya akan siap menjadi sebuah kata-kata yang memenuhi ruang ini dalam waktu dekat—selamat berkelana di pikiranku!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *