Sahabat Berempat

Semester 2 kelas 7 dimulai. Di sinilah awal mula aku memasukkan tiga orang ke dalam daftar sahabat. Awalnya sih kukira bakal biasa-biasa aja, eh ternyata . . .

Semester 2 kelas 7 dimulai. Di sinilah awal mula aku memasukkan tiga orang ke dalam daftar sahabat. Awalnya sih kukira bakal biasa-biasa aja, eh ternyata mereka hebohnya gak ketulungan!

Kami sering ngobrol di sekolah, mulai dari soal pelajaran, becandaan gak jelas, kerja kelompok, sampai ngobrolin hal-hal yang bahkan guru pun bingung kalau denger. Pokoknya rame terus.

Tapi semua berubah ketika *COVID menyerang*. Kami dipaksa belajar dari rumah. Walau pisah jarak, kami tetap kompak—tanya-tanya tugas, sharing link, dan tentunya, curhat gak penting tetap jalan.

Masuk semester 1 kelas 8, suasana masih daring. Tapi semangat kami enggak luntur. Suatu hari saat pelajaran matematika, dua sahabatku ngajak kerja sama. Tapi bingung juga, gimana caranya chat bareng tapi bisa rame-rame?

*Ting!* Muncul ide cemerlang: bikin grup! Lalu lahirlah grup legendaris bernama “Kerja Sama.”

Awalnya grup ini cuma buat ngerjain soal. Tapi jam 10.00 kami sadar: “Ini grup kok sepi amat ya?” Setelah rapat dadakan yang durasinya 30 detik, kami putuskan buat undang sahabat ketiga.

BOOM. Grup langsung berubah jadi pasar malam. Chat masuk tiap menit bisa 100 lebih. Isinya? Gak penting. Tapi tetep dibaca dan ditanggapi. Karena dari situlah persahabatan kami jadi makin erat. Grup ini jadi saksi susah senang kami bertiga.

Kadang ada yang bertengkar, tapi cuma bentar. Beberapa menit kemudian udah baikan sambil spam stiker. Sifat mereka juga unik-unik: ada yang serius banget sampe chat ngajak belajar doang, dibales “blokir”, ada juga yang tiba-tiba ngasih tips motivasi kayak Mario Teguh cabang Garut.

Kami suka ngasih julukan satu sama lain. Ada yang dijuluki Remot, Nak Bobrok, Gak Tau Siapa, Jarang Online, Wibu, dan segalanya. Tapi semua itu candaan. Enggak pernah ada ejekan yang bikin sakit hati. Karena kami sadar, kalau mulai saling ejek, bubar jalan deh persahabatan ini.

Oktober 2020, kami pindah ke Telegram. Alhasil? Lebih parah. Grup jadi makin heboh. Kalau ada satu yang aktif di WA, semua ikut ke WA. Kalau pindah ke Telegram, ya ikut lagi. Kami seperti rombongan pindahan online.

Paling seru kalau udah bahas cinta. Dua detik, bisa muncul seribu lebih chat. Kadang ada yang halu, ada yang curhat, ada yang ngegosip, ada juga yang cuma baca sambil nyengir.

Dan ya… salah satu sahabat kami punya *virus delay*. Penyakit ini menyebar, bikin anggota grup suka bales chat tiga jam kemudian. Tapi kami gak marah, malah seneng karena itu jadi bahan becandaan baru.

Kami juga hobi debat, terutama soal cinta. Mereka bisa rela begadang cuma buat ngebahas hal yang kemungkinan besar nggak akan kejadian.

Selain itu, kami pecinta game receh. Main *Tic Tac Toe* sama bot sehari bisa lebih dari 40 kali. Iya, empat puluh. Kadang botnya aja capek.

Saking banyaknya kejadian absurd, akhirnya kami ganti nama grup jadi “Grup Senang²”. Kami bikin sistem ganti ketua tiap tanggal 11. Gak penting-penting amat sih, tapi entah kenapa dengan sistem itu, grup ini gak pernah sepi.

Mereka ini sahabat paling aneh tapi paling keren. Sifatnya beda-beda, kadang absurd, kadang ngagetin, tapi selalu ada buat satu sama lain. Mau jauh, mau dekat, mereka selalu bisa bikin hari-hari jadi gak ngebosenin.

Pokoknya, sahabatku ini aneh semua. Tapi ya itulah yang bikin mereka luar biasa.

Picture of Muhammad Anwar Ramdhani

Muhammad Anwar Ramdhani

Seorang siswa yang tanpa sengaja jatuh dan terjebak ke dalam dunia kepenulisan. Berbagai curahan pikiran dan hatinya akan siap menjadi sebuah kata-kata yang memenuhi ruang ini dalam waktu dekat—selamat berkelana di pikiranku!
Picture of Muhammad Anwar Ramdhani

Muhammad Anwar Ramdhani

Seorang siswa yang tanpa sengaja jatuh dan terjebak ke dalam dunia kepenulisan. Berbagai curahan pikiran dan hatinya akan siap menjadi sebuah kata-kata yang memenuhi ruang ini dalam waktu dekat—selamat berkelana di pikiranku!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *